
Inovasi pemanfaatan teknologi dan informasi diharapkan mendukung fungsi kepolisian dengan memperkuat nilai kemanusiaan dalam pelayanan kepolisian
SUPREMASI.ID~Medan || Moderenisasi strategi keamanan melalui inovasi pemanfaatan teknologi dan informasi berupa Artificial Intelligence yang ditampilkan oleh institusi Polri pada Hari Bhayangkara ke 79 di Lapangan Monas Jakarta berupa robot tank, robot ropi, robot drone agriculture, robot dog dan robot humanoid mendapat apresiasi seluruh lapisan masyarakat, termasuk Presiden dan kalangan legislatif.
“Hal ini menandakan strategi keamanan Polri yang meliputi pemeliharaan keamanan ketertiban masyarakat dan keamanan dalam negeri dilakukan melalui adaptasi perkembangan di era kemajuan teknologi dan informasi sehingga strategi keamanan secara konvensional (kehadiran personil dengan kekuatan penuh secara fisik) diharapkan tidak begitu mendominasi di dalam manajemen operasional kepolisian,” ujar Dr. Alpi Sahari, SH. M.Hukum, Dosen Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Rabu (2/7).
Menurut Dr Alpi, hal ini selaras dengan pendapat Ilmuan Komputer Dunia, Russel Stuart yang mengatakan: Artificial Intelligence is often used to describe machines (or computers) that mimic “Cognitive” functions that humans associate with the human mind, such as “Learning” and “Problem Solving”.
Lebih lanjut, Dr Alpi juga mengutip pandangan Irwasum Polri, Komjen. Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo yang menjelaskan bahwa inovasi pemanfaatan teknologi dan informasi diharapkan mendukung fungsi kepolisian dengan memperkuat nilai kemanusiaan dalam pelayanan kepolisian.
Inovasi ini sejalan dengan Asta Cita ke- 4 Presiden Prabowo yang menekankan penguatan SDM, sains dan teknologi. Pengembangan teknologi robotic dan Artificial Intelligence menjadi mitra strategis personel Polri sehingga institusi Polri tetap survive di dalam benchmark memiliki kemampuan kinerja di atas rata-rata (extra ordinary performance), memiliki keunggulan (adventages) dan dikenal luas (word wide organizations). “Kekuatan Polri tetap survive adalah komitmen dalam mengfungsionalisasikan good governance berbasis learning organization di era VUCA,” jelas Dr Alpi.
Selain itu, Dr Alpi mengutip pandangan Irjen. Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto (Komandan Upacara Hari Bhayangkara yang mendapat apresiasi dari masyarakat dan Presiden). Di dalam buku orasi ilmiah pengukuhan Guru Besar Prof. Dadang Hartanto mengatakan, bahwa hubungan antara organisasi dan lingkungan menjadi kajian penting dalam melihat eksistensi organisasi dan kinerjanya. Interaksi dan aktivitas organisasi menghasil produk (out put) dan manfaat serta dampak (out comes) pada lingkungannya.
Namun, pada sisi lain perubahan lingkungan memberikan pengaruh atau dampak pada organisasi. Perubahan lingkungan pada organisasi dapat mengakibatkan atau berdampak suatu organisasi survive dan bahkan terus berkembang atau organisasi tersebut punah (vanished organization). (*)