Halte Ibrahim Umar di Jl HM Yamin Medan
SUPREMASI.id ~ Beberapa halte bus listrik yang ada di Kota Medan sepertinya masih belum bisa memberikan kenyamanan bagi para calon penumpangnya atau bisa dikatakan tidak layak. Untuk itu diharapkan agar Pemerintah Kota (Pemko) Medan lebih perduli atas kondisi tersebut.
Pantauan di Jalan Prof HM Yamin Kecamatan Medan Perjuangan, seperti di Halte Ibrahim Umar, Halte Juang 45 dan juga Halte Sentosa terlihat tak dilengkapi dengan tempat duduk dan atap. Apalagi dengan kondisi cuaca di Kota Medan beberapa waktu belakangan ini tergolong cukup panas berkisar 36 hingga 39 derajat celcius.
Komunitas Siaga Bencana (KOGANA) Sumut menilai Pemko Medan terkesan abai terhadap pelayanan calon penumpang bus listrik. Padahal calon penumpang bus listrik tersebut merupakan instrumen pendukung gerakan Net Zero Emmissions. Selain itu penumpang bus listrik menjadi contoh gaya hidup berkelanjutan ramah lingkungan.
“Indonesia berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emmissions pada tahun 2060, hal ini harus kita wujudkan bersama sama melalui berbagai upaya, diantaranya yaitu dukungan kepada setiap orang yang telah berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon contohnya penumpang bus listrik. Karena mereka yang telah menjadi penumpang bus listrik juga menjadi instrumen pendukung capaian Net Zero Emmissions, “ kata Roni Jambak, anggota KOGANA Divisi Emisi Karbon dan Sampah Plastik di Medan, Rabu (11/6/2025).
Sepeti diketahui, saat ini di Kota Medan terdapat 60 unit bus listrik yang beroperasi demi mendorong transportas massal ramah lingkungan. Diasumsikan satu unit bus listrik dapat menggantikan bus berbahan bakar diesel yang menghasilkan gas CO2 sekitar 1,5 hingga 2 ton per hari tergantung jarak tempuh, maka 60 bus listrik dapat mengurangi emisi CO2 secara signifikan, mencapapai ribuan ton per tahun.(*)
